Pasca lebaran dua desa di Tulungagung terserang Chikungunya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka mengatakan, kasus Chikungunya ditemukan di dua desa masing-masing Desa Samir Ngunut dengan 13 kasus dan Desa Jatimulyo Kauman dengan 21 kasus.
Didik menduga, kasus Chikungunya ini disebabkan mobilisasi orang selama lebaran terutama pemudik yang pulang ke Tulungagung.
Selain itu curah hujan pada akhir April yang meningkat membuat nyamuk pembawa vektor Chikungunya bisa berkembang biak.
Dinkes sudah melakukan fogging di dua desa yang ditemukan kasus Chikungunya itu.
Didik berharap, selain fogging masyarakat dapat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan membersihkan titik-titik yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.
Didik menambahkan, kasus Chikungunya mulai Januari sampai April 2023 sudah terjadi di lima desa dari dua kecamatan, di antaranya Desa Samir Gilang Ngunut dan Pulosari Kecamatan Ngunut serta Desa Jatimulyo Kecamatan Kauman.