Blitar – Puluhan ojek online wanita di Kabupaten Blitar dipastikan menerima pelatihan bela diri karena sebagian sempat mengeluhkan menjadi korban pelecehan oleh penumpang. Pelatihan ini dilakukan oleh relawan tanpa menggunakan anggaran negara.
Kabid keseteraan Gender Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (P3APPKB) Kabupaten Blitar – Lies Setyaningrum mengatakan, sekitar 22 Perempuan di Kabupaten Blitar yang berprofesi sebagai driver ojek online atau ojol setiap Pekan rutin menerima pelatihan bela diri Karena profesi mereka rawan kasus pelecehan seksual.
Para ojol ini sering membawa penumpang saat malam hari, sehingga harus dibekali ilmu bela diri. Bahkan Menurut Lies, sebagian ojol perempuan ini mengaku sempat menjadi korban pelecehan seperti saat membawa penumpang malam hari, ada yang nekat meminta pegangan di bagian tertentu. Kerawanan ini menjadi sorotan pemerintah Sehingga diberikan fasilitasi pelatihan bela diri oleh relawan.
Lies memastikan, pelatihan ini tidak menggunakan anggaran negara Karena memamg tidak ada alokasi anggaran untuk ini. Pihaknya bekerjasama sama dengan relawan yang bersedia melatih bela diri para ojol Perempuan ini secara gratis. Lies menyebut Jumlah ojol perempuan dimungkinkan lebih banyak namun yang terdata baru sekitar 22 orang saja.
Lies menambahkan tidak hanya pelatihan bela diri , Pihaknya juga memberikan pelatihan ketrampilan untuk para ojol perempuan yang bekerja sama dengan para pelaku UMKM. (apr/agg)