DPC PDIP Tulungagung mengultimatum para mantan kader yang maju di pilkada lewat partai lain agar menurunkan baliho yang masih terpasang logo partai.
Bila dalam waktu 3 hari tidak digubris, PDIP akan menurunkan kader untuh melucuti baliho itu.
Plt. Ketua DPC PDIP Tulungagung Erma Susanti mengatakan, setelah melakukan konsolidasi internal, pihaknya menyurati dua mantan kader Gatut Sunu Wibowo dan Susilowati yang mendaftar Pilkada 2024 lewat partai lain untuk menurunkan baliho yang masih terpampang logo atau atribut PDIP.
Erma memberi waktu tiga hari terhitung mulai hari ini (2/09/2024) agar keduanya merespon permintaan ini.
“Kami sudah kirimkan surat secara resmi kepada yang bersangkutan agar menurunkan balik yang masih ada logo partai, ujarnya.”
Erma menegaskan, bila dalam tiga hari permintaan itu diabaikan, pihaknya akan mengadukan persoalan ini ke Bawaslu.
Selain itu, DPC juga akan mengerahkan para kader untuk melucuti baliho yang masih terpasang. Hal itu dilakukan karena menyangkut aturan dan marwah partai.
“Kalau surat tersebut tidak direspon maka, kami akan mengerahkan kader untuk menurunkan baliho tersebut, kata Erma.”
Erma juga menyinggung perilaku mantan kader yang hanya menutup logo partai dengan stiker atau lakban, karena semestinya logo partai dihapus, bukan hanya ditutupi.
Erma menekankan para kader, mulai dari struktur tingkat kabupaten sampai anak ranting, agar tegak lurus pada putusan partai yang telah mengusung Pasangan Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti di Pilkada 2024.
“Kami menegaskan para kader tegak lurus terhadap paslon yang ditekomendasikan di Pilkada 2024, menurutnya.”
Sebelumnya dua mantan kader PDIP Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo dan Susilowati mendaftar pilkada lewat partai lain, setelah tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.
Gatut maju sebagai bakal calon bupati yang diusung Gerindra-Golkar-PKS, sementara Susilowati mendaftar sebagai bacawabup lewat PKB.