Tulungagung -Dampak musim kemarau basah, masa tanaman Tembakau di Tulungagung mundur sekitar satu bulan. Diprediksi dampaknya juga penurunan produksi.
Pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Tulungagung Endri Cahyono mengatakan, musim tanaman tembakau di Tulungagung mundur sekitar 1 bulan dari sebelumnya bulan Juni, menjadi pertengahan bulan Juli ini.
Mundurnya masa tanam ini sangat dipengaruhi musim kemarau basah yang mana saat bulan Juni lalu hujan sering turun membuat lahan basah dan terkenal air sehingga tidak mungkin tembakau bisa ditanam.
Endri menyebut, mundurnya musim tanam ini, diprediksi juga akan berpengaruh terhadap produksi yang tembakau di Tulungagung dari yang sebelumnya sekitar 1500 hektar lahan menjadi hanya 750 hektar saja. Bahkan saat ini masih sekitar 20 persen petani tembakau di Tulungagung yang menanam tembakau.
Endri berharap hujan intensitas tinggi tidak turun lagi sebab berpotensi gagal panen. Endri juga mengatakan dengan mundurnya masa tanam ini panen raya tembakau diprediksi pada bulan Oktober 2025.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Suyanto mengatakan, meski masam tanam tembakau mundur dari tahun lalu, pihaknya tetap optimis untuk produksinya masih bisa menyamai tahun sebelumnya. (agg/agg)








