Tulungagung – Dampak Cuaca dan kiriman air sungai dari Niyama, harga Benur atau Benih Bening Lobster nelayan Tulungagung turun drastis hanya dijual 500 rupiah perekor.
Salah satu Nelayan Benur di Pantai Klatak, Warsianto mengatakan, harga benur atau Benih Bening Lobster (BBL) di tingkat nelayan saat ini hanya di hargai sekitar 500 sampai 1000 rupiah untuk satu ekor.
Padahal awal tahun harganya sempat menyentuh 8 ribu hingga 9 ribu rupiah per satu ekornya. Harga ini mengalami penurunan drastis sejak 2 bulan terakhir akibat cuaca yang sering berubah-ubah.
Selain itu dampak dibukanya terowongan Niyama membuat air sungai masuk ke Teluk Popoh, sehingga Benur lebih sulit ditangkap. Warsianto menyebut, pihaknya saat ini lebih memilih menghentikan proses penangkapan Benur sebab hasilnya tidak memenuhi biaya produksi.
Mayoritas nelayan saat ini lebih memilih menjaring ikan dan lobster di tengah laut.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Perikanan Dinas Perikanan Tulungagung, Ulul Azmi membenarkan, dampak air sungai yang dibuang melalui terowongan niyama memengaruhi tangkapan benur para nelayan. Bahkan sejak bulan Mei lalu, tidak sampai 1000 ekor BBL yang mendapat surat keterangan penjualan benur. (agg/agg)