Tulungagung – PWI Jatim mendorong PWI Tulungagung mengedukasi kades dan kepala sekolah agar tidak menjadi korban pemerasan oknum wartawan bodrek.
Wakil Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Timur Mahmud Suhermono mengatakan kades dan kepala sekolah seringkali menjadi korban pemerasan dari oknum-oknum yang mengatasnamakan profesi wartawan.
Menurut Mahmud hal ini bisa diantisipasi dengan sosialisasi kepada mereka lewat organisasi profesi yang dinilai memahami kode etik jurnalis, salah satunya PWI. Dia melihat modus yang dilakukan wartawan bodrek selalu sama dengan mengancam narasumber untuk memberitakan sesuatu yang negatif pada personal atau lembaganya.
Mahmud mendorong PWI Tulungagung yang baru saja re-organisasi segera melaksanakan program edukasi ini agar tidak ada lagi korban dari pemerasan wartawan bodrek. Dia menilai, kegiatan ini tidak sulit dan tidak harus mengeluarkan anggaran banyak. PWI tinggal menggandeng institusi pemerintahan untuk merealisasikannya.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo mendukung penuh rencana PWI dalam mengedukasi kades maupun kasek di Tulungagung. Gatut menduga masih banyak dari mereka yang awam saat menghadapi awak media sehingga mau-mau saja memberikan sejumlah uang pada oknum wartawan.
Dia meyakini bila kades maupun kasek bisa menjawab semua pertanyaan dengan bijak maka tidak ada lagi yang menjadi korban pemerasan dari oknum wartawan.
Sebelumnya, tiga oknum wartawan Tulungagung ditangkap Polres Trenggalek karena diduga melakukan pemerasan terhadap kades di Kecamatan Bendungan. Modusnya mereka menulis pemberitaan negatif dan mengancam akan dipublikasikan bila kades tidak menyerahkan sejumlah uang.(amr/agg)