Tulungagung – Inflasi tahunan di Tulungagung mencapai 3,09 persen pada bulan september 2025. Inflasi juga dipicu karena kenaikan harga beras dan daging ayam.
Kepala Bagian Perekonomian, Setda Kabupaten Tulungagung Arif Effendi mengatakan, dari hasil pendataan tim inflasi daerah, inflasi di Tulungagung menyentuh angka 3,09 persen secara tahunan pada bulan september ini.
Angka inflasi ini tergolong cukup tinggi jika dibandingkan dengan inflasi Jatim dan Pemerintah pusat yang hanya berada diangka 2,53 untuk Jawa timur dan 2,65 persen untuk Nasional.
Arif menyebut, kenaikan inflasi di Tulungagung didorong karena kenaikan beberapa bahan pokok seperti harga beras dan harga daging ayam potong. Menurut Arif, kenaikan ayam potong terjadi disebabkan kenaikan harga pakan yaitu jagung, serta kebutuhan masyarakat yang meningkat dua bulan terakhir.
Sementara untuk beras, masyoritas harganya masih tetap tinggi, meski pemerintah sudah mencoba melakukan pengendalian dengan mengelontorkan beras SPHP.
Arif melihat harga beras sulit turun karena banyak pedagang yang sudah kulak beras jenis premium di harga tinggi sehingga tidak mungkin menurunkan harga jualnya, tetapi untuk harga beras medium tergolong stabil.
Arif juga mengatakan selain inflasi tahun yang naik, inflasi bulan ke bulan mencapai 0,30 persen lebih tinggi dari jawa timur dan nasional yang berada di kisaran 0,2 persen. (agg/agg)








